Sistem Pengukuran
Mengukur merupakan bagian penting dalam pengendalian proses. Merupakan penentuan keberhasilan dari sebuah sistem.
Aspek-aspek yang menyangkut keberhasilan sistem pengukuran:
Elemen Sensing Dan Trasmitter
Sistem input output seperti dalam bahasa Komputer.
Ada 2 macam sistem ouput:
- Sinyal elektrik (mA atau V)
- Sinyal hidraulik, namun jarang dipakai
Dalam sistem ini sangat dipengaruhi oleh controller, dan untuk menterjemahkan sinyal sistem pengukuran menggunakan transmitter. Sinyal ini bekerja pada sinyal elektrik dan pneumatic. Dalam perkembanganya sistem pengendalian proses banyak memanfaatkan teknologi digital dan perangkat komputer. Oleh karena itu sarana komunikasi dan bahasa komputer diperlukan dalam sistem ini.
Sensing transmitter merupakan bagian awal untuk bagian pengukuran, dan selanjutnya data yang ditangkap di teruskan oleh transmitter. Banyak jenis transmitter, biasanya yang digunkan untuk Temperatur api di tengah tanur, thermocouple, thermo-bulb dan sebagainya.
Oleh karena itu sistem pengendalian menjadi ilmu terpisah dari ilmu yang lain. Dan belum lagi sistem pengendalian yang berhubungan dengan analyzer. Akan menjadi study tersendiri dalam ilmu proses.
Skala Pengukuran
Dalam pengedalian proses mempunyai batasan-batasan skala yang spesfifik untuk daerah tertentu. Sebagai contoh thermometer suhu badan manusia, skala membacanya sudah cukup jika sudah mencapai suhu 35 C.
Selain ketelitian, membaca lebar sempitnya juga mempengaruhi gain sistem pengukuran. Dalam ilmu instrumentasi ada beberapa istilah yang lazim dipakai untuk menyatakan skala baca. Diantara zero, istilah ini dipakai untuk meyatakan titik baca terendah disuatu skala baca. Selanjutnya istilah span yaitu jarak antara titik baca minimum dan maksimum. Contoh: thermometer suhu tubuh, span adalah 42 C dikurangi 35 C, atau sama dengan 7 C. secara definisi span adalah selisih titik baca maksimum dan minimum.
Sistem Konversi Sinyal
- Sistem pneumatic
- Sistem elektrik
Sistem transmisi elektrik dibagi 2:
- Sistem analog, sistem kerjanya sama dengan sistem pneumatic yaitu bekerja pada sinyal dari 0-100%. Contoh contro Valve.
- Elektronik digital, sama dengan sistem kerja analag hanya saja sistem kerjanya membutuhkan unit converter untuk merubah sinyal elektri menjadi pneumatic (transducer)
- Dan menuju perkembang ke sistem fiber optic dan transmisi radio.
Hal lain yang diperlukan dalam sistem pengkuran yaitu kecocokan sinyal elemen yang satu dengan yang lain. Dan isitilah selanjutnya yang dikenal dalam sistem pengendalian adalah error yaitu set points dikurangi set points.
Accuracy
Ketepatan suatu alat ukur dalam memberikan hasil bacaan.
Akurasi dinyatakan bila:
- Variable pengkurannya sesuai dengan tingkat akurasinya.
- Persentasi span berada di dalam span
- Persentasi skala maksimum sesua dengan range skala
- Hasil pembacaan tingkat akurasinya sesuai dengan pembacaan