Macam-Macam Sistem Pengendali Dalam Pengendalian Proses

Sistem Pengendalian Proses Pada Proses Kontrol, Secara singkat yang sering di gunakan dibagi 2:

  1. Final control element untuk pengendalian on-off, misalnya: Solenoid valve, heating element, electrical contractor, motor, atau peralatan elektro-mekanik lainya.
  2.  Final control element untuk pengendalian kontinu, misalnya, control valve damper, dan sebagainya.

Actuator

Berfungsi sebagai penggerak. Contohnya adalah untuk menggerakan control valve agar bisa terbuka dan tertutup dan selalu pada keadaan yang dikehendaki controller.

Control Valve

Diartikan sebagai klep, katup. Digunakan untuk menunjukan valve yang dibagian atasnya dilengkapi roda pemutar (hand wheel).

Global Valve

Dinamakan global valve karena bentuk aliranya yang menyerupai globe. Sistem ini banyak dipakai untuk sistem pengendalian karena rangeability yang luas dan pemakainnya yang dapat menjangkau banyak proses.

Ada 2 macam globe valve:

  1. Single-seat, aliran terpecah menjadi 2 bagian, sehingga drop pressure dimasing-masing bagian hanya setengah dari drop pressure di antara inlet-outlet. Hal ini menguntungkan karena akan mengurangi kecepatan terjadinya erosi.
  2. Double-seated,

Cage Valve

Cage valve lain yang popular adalah cage valve. Masih sejenis dengan globe. Bedanya hanya menggunakan piston dan cage. Bentuk seperti piston mobil. Namun kurang cocok untuk media yang kotor, karena deposit akan mudah tertinggal dicelah-celah. Keuntungan valve ini mudah diganti-ganti karakterisiknya.

Butterfly Valve

Berbentuk seperti kupu-kupu, digunakan untuk dalam proses yang membutuhkan flow besar serta fluida yang banyak mengandung partikel. Cara kerjanya berputar membentuk sudut dari 0 derajat sampai 90 derajat.

Ball Valve

Ball valve mempunyai kerapatan yang prima pada waktu tertutup rapat, karena bidang kontak antara seal dan ball jauh lebih lebar dibandingkan dengan butterfly valve.

Pengantar Sistem Pengukuran

Sistem Pengukuran

Mengukur merupakan bagian penting dalam  pengendalian proses.  Merupakan penentuan keberhasilan dari sebuah sistem.

Aspek-aspek yang menyangkut keberhasilan sistem pengukuran:

Elemen Sensing Dan Trasmitter

Sistem input output seperti dalam bahasa Komputer.

Ada 2 macam sistem ouput:

  1. Sinyal elektrik (mA atau V)
  2. Sinyal hidraulik, namun jarang dipakai

Dalam sistem ini sangat dipengaruhi oleh controller, dan untuk menterjemahkan sinyal sistem pengukuran menggunakan transmitter. Sinyal ini bekerja pada sinyal elektrik dan pneumatic. Dalam perkembanganya sistem pengendalian proses banyak memanfaatkan teknologi digital dan perangkat komputer. Oleh karena itu sarana komunikasi dan bahasa komputer diperlukan dalam sistem ini.

Sensing transmitter  merupakan bagian awal untuk bagian pengukuran, dan selanjutnya data yang ditangkap di teruskan oleh transmitter. Banyak jenis transmitter, biasanya yang digunkan untuk Temperatur api di tengah tanur, thermocouple, thermo-bulb dan sebagainya.

Oleh karena itu sistem pengendalian menjadi ilmu terpisah dari ilmu yang lain. Dan belum lagi sistem pengendalian yang berhubungan dengan analyzer. Akan menjadi study tersendiri dalam ilmu proses.

Skala Pengukuran

Dalam pengedalian proses mempunyai batasan-batasan skala yang spesfifik untuk daerah tertentu.  Sebagai contoh thermometer suhu badan  manusia, skala membacanya sudah cukup jika sudah mencapai suhu 35 C.

Selain  ketelitian,  membaca lebar sempitnya juga mempengaruhi gain sistem pengukuran. Dalam ilmu instrumentasi ada beberapa istilah yang lazim dipakai untuk menyatakan skala baca. Diantara zero, istilah ini dipakai untuk meyatakan titik baca terendah disuatu skala baca. Selanjutnya istilah span yaitu jarak antara titik baca minimum dan maksimum. Contoh: thermometer suhu tubuh, span adalah 42 C dikurangi 35 C, atau sama dengan 7 C.  secara definisi span adalah selisih titik baca maksimum  dan minimum.

Sistem Konversi Sinyal

  1. Sistem  pneumatic
  2. Sistem elektrik

Sistem transmisi elektrik dibagi 2:

  1. Sistem analog, sistem kerjanya sama dengan sistem pneumatic yaitu bekerja pada sinyal dari 0-100%. Contoh contro Valve.
  2. Elektronik digital, sama dengan sistem kerja analag hanya saja sistem kerjanya membutuhkan unit converter untuk merubah sinyal elektri menjadi pneumatic (transducer)
  3. Dan menuju perkembang ke sistem fiber optic dan transmisi radio.

Hal lain yang diperlukan dalam sistem pengkuran yaitu kecocokan sinyal elemen yang satu dengan yang lain. Dan isitilah selanjutnya yang dikenal dalam sistem pengendalian adalah error yaitu set points dikurangi set points.

Accuracy

Ketepatan suatu alat ukur dalam memberikan hasil bacaan.

Akurasi dinyatakan bila:

  1. Variable pengkurannya sesuai dengan tingkat akurasinya.
  2. Persentasi span berada di dalam span
  3. Persentasi skala maksimum sesua dengan range skala
  4. Hasil pembacaan  tingkat akurasinya sesuai dengan pembacaan
Kami siap bantu anda! Klik disini

Kami siap membantu anda, untuk berdiskusi dengan Tim Kami silahkan klik langsung profile yang sedang online. Jika jaringan sedang sibuk, disebabkan sedang melayani pelanggan lain. Untuk respon cepat selanjutnya kirim email ke: [email protected] untuk pelayanan via Help Desk

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Eva Arlinda- Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Andini - Head office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda- Head OfficeAccount Executive

halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Maaf bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Andini - Head officeAccount Executive

Halo bapak/ibu ada yang bisa saya bantu? 00.00