Sistem Pengendalian Proses Pada Proses Kontrol, Secara singkat yang sering di gunakan dibagi 2:
- Final control element untuk pengendalian on-off, misalnya: Solenoid valve, heating element, electrical contractor, motor, atau peralatan elektro-mekanik lainya.
- Final control element untuk pengendalian kontinu, misalnya, control valve damper, dan sebagainya.
Actuator
Berfungsi sebagai penggerak. Contohnya adalah untuk menggerakan control valve agar bisa terbuka dan tertutup dan selalu pada keadaan yang dikehendaki controller.
Control Valve
Diartikan sebagai klep, katup. Digunakan untuk menunjukan valve yang dibagian atasnya dilengkapi roda pemutar (hand wheel).
Global Valve
Dinamakan global valve karena bentuk aliranya yang menyerupai globe. Sistem ini banyak dipakai untuk sistem pengendalian karena rangeability yang luas dan pemakainnya yang dapat menjangkau banyak proses.
Ada 2 macam globe valve:
- Single-seat, aliran terpecah menjadi 2 bagian, sehingga drop pressure dimasing-masing bagian hanya setengah dari drop pressure di antara inlet-outlet. Hal ini menguntungkan karena akan mengurangi kecepatan terjadinya erosi.
- Double-seated,
Cage Valve
Cage valve lain yang popular adalah cage valve. Masih sejenis dengan globe. Bedanya hanya menggunakan piston dan cage. Bentuk seperti piston mobil. Namun kurang cocok untuk media yang kotor, karena deposit akan mudah tertinggal dicelah-celah. Keuntungan valve ini mudah diganti-ganti karakterisiknya.
Butterfly Valve
Berbentuk seperti kupu-kupu, digunakan untuk dalam proses yang membutuhkan flow besar serta fluida yang banyak mengandung partikel. Cara kerjanya berputar membentuk sudut dari 0 derajat sampai 90 derajat.
Ball Valve
Ball valve mempunyai kerapatan yang prima pada waktu tertutup rapat, karena bidang kontak antara seal dan ball jauh lebih lebar dibandingkan dengan butterfly valve.