PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA
Tujuan :
- Dapat mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba
- Dapat menarik kesimpulan dan menyikapi hal tersebut jika terlibat lagi dalam proses mikrobiologi
Teori :
Kehidupan mikroorganisme umumnya sangat tergantung dan dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Ada 3 macam faktor lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :
- Faktor fisis, misalnya : suhu, pH, tekanan osmotik, kandungan oksigen dan lain-lain
- Faktor kimia, misalnya senyawa beracun atau senyawa kimia lain yang berfungsi sebagai bahan makanan
- Faktor biologis, misalnya : interaksi dengan mikroba lainnya
Pengaruh Suhu
Peranan suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme sebenarnya merupakan petunjuk adanya pengaruh suhu pada enzim di dalam sel mikroorganisme, Bila suhu rendah (di bawah optimum), aktivitas enzim juga rendah dan dengan demikian pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Pada titik beku (di bawah minimum) semua aktivitas metrabolisme di dalam sel terhenti. Hal ini tidak hanya disebabkan karena penghambatan aktivitas enzim secara langsung, tetapi juga karena sel kehilangan air yang sangat diperlukan untuk penyerapan zat-zat makanan dan pengeluaran hasil-hasil buangan sel.
Mikroorganisme dapat dibedakan berdasarkan suhu optimum :
- 0 – 20 °C = Psikrofil
- 20 – 50 °C = Mesofil
- 50 – 100 °C =Termofil
Pengaruh pH
Mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik pada jarak pH tertentu, misalnyabakteri pada pH 6,5 – 7,5, khamir pada pH 4,0 – 4,5, sedangkan kapang pada selang pH yang lebih luas. Untuk menahan perubahan pH, ke dalam medium sering ditambahkan larutan buffer (penyangga) dengan tujuan agar diperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang baik, sebab pada pH optimumnya, pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat.
Mikroorganisme dapat dibedakan berdasarkan pH tempat tumbuhnya :
- pH asam : Asidofil
- pH basa : Alkalofil
- pH netral : Neutrofil
Pengaruh bahan kimia (Desinfektan)
Untuk membandingkan kekuatan desinfektan alam menghambat pertumbuhan bakteri dapat digunakan cakram kertas. Pada cara ini cakram kertas dengan diameter tertentu dibasahi dengan desinfektan, kemudian diletakkan pada permukaan agar dalam cawan petri yang telah di inokulasi. Kemudian diinkubasi selama 48 jam. Jika desinfektan menghambat pertumbuhan bakteri, maka akan terlihat daerah bening di sekeliling cakram kertas. Luas daerah benda ini menjadi ukuran kekuatan daya kerja desinfektan.