Uji Profisiensi

Uji Profisiensi adalah salah satu istilah yang sedang booming akhir-akhir ini di dunia pengelolahan jasa laboratorium. Istilah ini tercuat ketika persaingan bisnis global saat ini mulai menuntu sebuah laboratorium agar terakreditasi standar ISO/IEC 17025. Tidak ada yang sulit dalam sistem akreditasi tersebut, namun seiring dengan makin mulai merebaknya laboratorium yang sudah mendapatkan akreditasi, persyaratan-persyaratannya pun semakin ketat. Misal saja terkait dengan pengendalian mutu laboratorium yaitu Uji Profisiensi (kita bahas contoh ini agar fokus dengan tema tulisan), bagi laboratorium yang baru menjalani akreditasi awal tentunya perysaratan Uji Profisiensi tidak menjadi perhatian khusus pada saat assesor KAN melakukan surveilen, namun jika akreditasinya sudah berhasil di surveilen-surveilen berikutnya persyaratan Uji Profisiensi merupakan hal mutlak yang harus di lakukan, minimal 1 parameter dalam lingkup akreditasi.

Di lain sisi seperti yang kita ketahui provider Uji Profisiensi di indonesia pun sangat terbatas, meskipun hingga saat ini KAN memang rutin menyelenggarakan program tersebut, namun tidak akan fokus dan sesuai kebutuhan laboratorium-laboratorium yang ada di Indonesia. Mengingat peran utama KAN adalah sebagai lembaga akreditasi satu-satunya di Indonesia. Pendorong inilah yang menjadi asal muasalnya berdiri Provider Uji Profisiensi swasta di Indonesia BMD Laboratory, berbekal pengalamanya dalam memberikan jasa konsultasi penerapan sistem manajemen laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025 yang telah terbukti banyak membantu laboratorium untuk mendapatkan akreditasi, melihat adanya kekosongan yang nyata dan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi, maka didirikanlah BMD Laboratory, sebuah laboratorium yang fokus memberikan pelayanan Uji Profisiensi berdasarkan ISO/IEC 17043. 

Dari sisi teknis, uji profisiensi perkembanganya pun sangat cepat. Berbagai macam metode pelaksanaan dan teknis di kembangkan agar setiap data yang di hasilkan bisa seakurat mungkin. Dalam uji profisiensi banyak di kenal berbagai macam skema yang bisa di gunakan,  yaitu berdasarkan kepada standar ISO Guide 43-1 yang terdiri dari berbagai macam skema diantaranya yaitu:

  1. Skema Uji Banding Pengukuran (Measurement Comparison): Jenis skema uji banding pengukuran seperti ini biasanya adalah skema yang menggunakan alat ukur/uji yang di distribusikan dari satu laboratorium peserta ke laboratorium peserta lainnya. Untuk skema seperti tidak memerlukan jumlah peserta yang banyak karena menggunakan sistem “assign value” yang dikeluarkan oleh “reference laboratory”. Lalu siapakah reference laboratory tersebut..? biasanya adalah adalah lembaga metrologi nasional. Sedangkan “assign value” adalah merupakan nilai yang di tetapkan pada kuantitas tertentu dan diterima (baik secara konsensus) dengan teknik perhitungan ketidakpastian yang telah ditetapkan. Di mana skema seperti ini biasanya di gunakan dalam uji profisiensi laboratorium kalibrasi.
  2. Skema Uji (Banding) Antar Laboratorium (Interlaboratory Testing): Jenis skema seperti ini adalah menggunakan sub-sample yang telah  di standarisasi (homegenitas dan stabiilitynya) dari bahan uji yang nantinya akan distribusikan secara bersama-sama kepada seluruh peserta uji profisiensi di lakukan pengujian secara bersama-sama pula. Hasil dari pengujian tersebut oleh para peserta dikirimkan kembali kepada penyelenggara untuk dibandingkan nila “assign value” di mana dengan teknik seperti ini akan di dapatkan gambaran hasil unjuk kerja laboratorium baik individual maupun keseluruhan. Skema jenis inilah yang pada umumnya di gunakan oleh provider dalam melakukan uji profisiensi laboratorium penguji.
  3. Skema Pengujian (Split Sample): Umumnya skema ini melibatkan kelompok kecil laboratorium yang akan dievaluasi sebagai pemasok potensial dari jasa pengujian. Dalam transaksi perdagangan, skema ini dilakukan dengan membagi sample untuk laboratorium yang mewakili pemasok dan laboratorium yang mewakili pembeli. Disamping kedua sample yang dibagi tersebut, biasanya ada sample tambahan yang disimpan untuk diuji pada laboratorium pihak ketiga jika terdapat perbedaan signifikan antara hasil uji laboratorium pihak pemasok dan laboratorium pihak pembeli. Skema ini berbeda dengan “interlaboratory testing” sebab skema ini hanya melibatkan laboratorium yang sangat terbatas.
  4. Skema kualitatif: Terkait dengan unjuk kerja laboratorium pada dasarnya tidak hanya harus selalu dengan metode kuantitatif (membandingkan hasil uji), melainkan metode kualitatif pun bisa di gunakan misalnya untuk menilai unjuk kerja sebuah laboratorium dalam mengidentifikasi jenis entitas tertentu sebagai contoh: jenis cacat bahan pada sebuah produk, jenis mikroorganisme patogen, jenis penyakit, berbagai macam bakteri dan lain sebagainya. Teknik ini terbilang mudah, karena tidak memerlukan banyak laboratorium yang akan terlibat dalam peserta uji profisiensi.
  5. Skema Dengan Nilai Yang Telah di Ketahui (Known Value): lagi-lagi ini adalah jenis skema uji profisiensi yang tidak banyak memerlukan peserta uji profisiensi. Di mana pengujian contoh dengan parameter uji yang di ukur telah diketahui nilainya.
  6. Skema Sebagian Proses (Partial Process): Jenis skema ini ialah untuk menilai unjuk kerja sebuah laboratorium yang melakukan pengujian hanya pada sebagian proses saja dari keseluruhan proses pengujian/pengukuran. Sebagai contoh skema ini meminta laboratorium untuk melakukan transformasi data sebuah pengujian ke dalam laporan uji dengan arti lain meminta pihak laboratorium melakukan persiapan contoh sesuai dengan kriteria tertentu.

Untuk anda yang ingin ikut serta dalam program Uji Profisiensi tentunya kehadiran BMD Laboratory sangat membantu anda dalam mengendalikan kualitas hasil analisa yang di dapat dari hasil pengujian, berikut ini adalah kontak informasi dari BMD Laboratory silahkan anda hubungi langsung kontaknya untuk berkonsultasi mendapatkan solusi terbaik kendala yang di alami laboratorium anda atau bisa juga anda mengunjungi websitenya di http://www.ujiprofisiensi.com. Semoga bermanfaat…

Header BMD Laboratory

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kami siap bantu anda! Klik disini

Kami siap membantu anda, untuk berdiskusi dengan Tim Kami silahkan klik langsung profile yang sedang online. Jika jaringan sedang sibuk, disebabkan sedang melayani pelanggan lain. Untuk respon cepat selanjutnya kirim email ke: [email protected] untuk pelayanan via Help Desk

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Eva Arlinda- Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Andini - Head office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda- Head OfficeAccount Executive

halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Maaf bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Andini - Head officeAccount Executive

Halo bapak/ibu ada yang bisa saya bantu? 00.00