Apa Itu Enzim Katalase?

enzime katalase

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Dalam lingkup ilmu pengetahuan, enzim diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Pengelompokkan ini didasarkan pada beberapa hal antara lain fungsi biologis enzim, susunan gugus enzim, tingkat kelarutan serta struktur 3 dimensi enzim itu sendiri. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase, silahkan simak uraian berikut ini.

Susunan Enzim Katalase 

Enzim katalase ini terdiri atas 4 gugusan heme. Ia ada pada tulang, ginjal, membran mukosa dan juga hati. Adapun aktifitas enzim katalase ini ditemukan di wilayah mitokondria, peroksosom dan juga sutoplasma. Enzim katalase ini mempunyai 4 rantai polupeptida yang pada masing-masing rantainya tersusun atas kurang lebih 500 asam amino. Selain itu, enzim katalase ini juga mempunyai empat kelompok ehem yang terbentuk dari cincin protoporphyrin. Cincin ini mengandung atom besi yang tunggal. Adapun berat molekul tersebut sekitar 118.054,25 gram/mol.

Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai akan membuat membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit semacam kanker dan juga arterosklerosis.

Fungsi Enzim Katalase 

Seteperti telah dijelaskan sebelumnya, enzim katalase ini berperan dalam mengurai senyawa peroksida yanga da du dalam tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama Hidrogen Peroksida atau H2O2. Ia merupakan hasil peranapasan dan terdapat di dalam sel-sel organisme. H2O2 ini harus dibuang. Pada posisi inilah enzim katalase dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan serangkaian proses yang mengurai H2O2 menjadi oksigen dan juga air.

Pada kondisi tertentu, organisme utamanya manusia bisa saja kekurangan enzim katalase. Kondisi akan akan membawa sejumlah kerugian terutama yang berkaitan dengan organ yang banyak menyimpan enzim katalase. Kondisi kurangnya enzim ini akan memicu sejumlah penyakit antara lain:

  1. Akatalasia, yakni penyakit dimana seseorang mengalami kelainan pada darahnya sehingga gusi dan bagian mulutnya mudah terluka. Gejala ini akan muncul semakin sering setelah masa pubertas tiba. Penyakit ini diturunkan secara genetis.
  2. Penyakit Vitiligo yakni sejenis penyakit kulit yang gejalanya muncul berupa bercak putih di beberapa bagian kulit tubuh. Hal ini merupakan indikasi H2O2 di dalam tubuh tidak sebanding dengan enzim katalase.
  3. Rambut beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H2O2 dan kurangnya enzim katalase yang pada akhirnya menghambat produksi melamin yakni pigmen yang menjadi pewarna alamiah rambut manusia.

Pengertian Dan Contoh Simbiosis Mutualisme

Contoh Simbiosis Mutualisme

 

Dalam sebuah ekosistem, salah satu komponen yang penting adalah mahluk hidup, baik itu manusia, hewan dan juga tumbuhan. Ekosistem yang seimbang selalu ditandai dengan interaksi antara makhluk hidup dan juga lingkungan. Salah satu bentuk interaksi di antara makhluk hidup disebut dengan simbiosis. Secara harfiah simbiosis sendiri berasal dari penggabungan dua kata Yunani yakni Sym dan juga biosis. Sym sendiri berarti “dengan” sedangkan Biosis diartikan “kehidupan”. Secara utuh dan sederhana, simbiosis diartikan sebagai pola interaksi yang erat di antara organisme dengan spesies yang berbeda atau berlainan jenisnya. Meski berbeda, namun organisme tersebut terikat dan terkait serta tetap hidup berdampingan. Ada beragam jenis simbiosis. Salah satunya adalah simbiosis mutualisme. Apa itu simbiosis mutualisme dan apa saja contoh simbiosis mutualisme tersebut? Berikut uraiannya.

Simbiosis mutualisme merupakan pola interaksi atau hubungan antara dua organisme dengan jenis yang berbeda dimana keduanya mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Jenis simbiosis yang satu ini bisa kita jumpai di lingkungan kita sehari-hari. Salah satu contoh simbiosis mutualisme adalah pola hubungan antara sapi dengan burung jalak. Jika Anda perhatikan, di sawah-sawah, kerbau yang biasanya digunakan untuk membajak dihinggapi oleh burung jalak. Burung tersebut kemudian mematuk-matuk kulit si kerbau. Sang kerbau tidak terganggu sebab si burung jalak mematuki kutu-kutu yang menempel pada kulit kerbau. Dengan demikian, keduanya diuntungkan. Burung jalak memperoleh makanan sedangkan kerbau jauh dari serangan gatal kutu pada kulitnya.

Contoh simbiosis mutualisme lainnya adalah pola interaksi antara bunga dan lebah. Lebah memperoleh madu yang manis dan menyehatkan dengan cara menyerap sari dari kelopak bunga yang memang manis. Dan dengan kegiatan menghisap sari tersebut sebenarnya lebah tak hanya untung tetapi juga membantu sang bunga melakukan kegiatan reproduksi yakni proses penyerbukan. Lebah yang menghisap nectar bunga akan membawa serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga lainnya sehingga terjadilah proses penyerbukan secara alamiah. Selain lebah, kupu-kupu juga membentuk simbiosis yang saling menguntungkan dengan bunga. Polanya sama dengan lebah.

Contoh simbiosis mutualisme lainnya adalah hubungan antara alga dan juga ganggang jenis tertentu dimana interaksi keduanya menghasilkan likenes. Contoh lainnya adalah hubungan antara Protozoa Mixotricha paradoxa dengan jenis rayap bernama Mastotermes darwiniensis dimana keduanya saling untung. Di banyak artikel, kita kadang menjumpai pola hubungan antara ikan remora dan ikan hiu dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme padahal sebenarnya hanya ikan remora yang diuntungkan. Diketahui bahwa ikan kecil tersebut suka mengekor dan berenang di dekat ikan hiu sebab ia mengkonsumsi sisa makanan ikan hiu. Keberadaan ikan remora tidak menguntungkan ikan hiu tetapi juga tidak merugikan baginya. Dengan demikian, ia tidak tepat dimasukkan sebagai contoh simbiosis mutualisme dimana keuntungan kedua pihak merupakan poin utama.

Sistem Respirasi Pada Tumbuhan

respirasi pada tumbuhan
Dalam kehidupan sehari-hari, respirasi sering disamakan dengan proses pernapasan. Hal ini tidak sepenuhnya benar sebab proses respirasi mencakup hal yang lebih kompleks ketimbang pernapasan. Namun demikian, apa yang terjadi dalam proses pernapasan tercakup dalam respirasi. Semua makhluk hidup melakukan respirasi, termasuk tumbuhan. Hanya saja respirasi pada tumbuhan tersebut tidak bisa diamati seperti manusia atau hewan. Mereka melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan nama stomata atau mulut daun. Melaui stomata, tumbuhan menyerap oksigen atau O2. Tumbuhan bisa melakukan dua jenis respirasi sekaligus yakni aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP. Sementara itu pada saat kurang oksigen, tumbuhan akan melakukan respirasi anaerob yang hanya akan menghasilkan energi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP saja.

Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya memerlukan oksigen, meski dalam keadaan tertentu, keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan (terutama pada tumbuhan yang tak berklorofil). Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya dengan tujuan makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan untuk mendapatkan energi. Tumbuhan yang bernapas dengan sistem anaerob, akan mendapatkan energi. Caranya dengan mengurai sejumlah bahan tertentu di tempat mereka hidup. Sedangkan pada pernapasan aerob, akan dihasilkan karbon dioksida juga uap air yang kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh tumbuhan dengan sistem difusi. Semua gas yang keluar dan masuk tersebut melewati stomata yang terletak pada permukaan daun tumbuhan juga inti sel yang ada pada batang tumbuhan. Pada kondisi tertentu, akar tanaman juga merupakan tempat keluar masuknya gas. Terutama bagi tanaman yang tumbuh di rawa.

Respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah memiliki perbedaan yang mendasar. Apa saja? berikut uraiannya.

Respirasi pada tumbuhan tingkan tinggi. Prosesnya berlangsung sevara aerob dimana pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan energi dari sari-sari makanan pada bagian dalam sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan cara oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri merupakan proses reaksi di antara sari makanan dengan oksgen yang pada akhirnya akan menghasilkan CO2 atau karbondioksida, energi dan juga H20. Reaksi tersebut merupakan jenis rekasi enzimatis yang memiliki peran sebagai katalisator. Energi yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan digunakan dalam proses pertumbuhan, pengangkutan mineral, pembentukan protein, proses fotosintesis dan masih banyak lagi lainnya.

Pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah bisa terjadi dengan dua cara yakni aerob dan juga anaerob. Respirasi anaerob yang biasanya disebut juga dengan fermentasi yakni suatu proses pengubahan suatu senyawa utama menjadi senyawa lanjutan dengan menggunakan bantuan enzim. Proses ini bisa kita jumpai pada pembentukan alhokol yang awalnya merupakan glukosa. Respirasi pada tumbuhan tak sempurna ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe.

 

Pengeboran Minyak Bumi, Seluk Beluk, dan Peralatan di Dalamnya

Pengeboran minyak bumi adalah usaha teknis yang dilaksanakan dengan membuat lubang ke perut bumi dengan aman (sesuai standar tertentu) sampai ke formasi yang kaya akan kandungan minyak bumi dan gas. Lubang ini kemudian dilapisi dengan casing (pipa besi dengan ukuran standar) dan dilakukan penyemenan (cementing) untuk melekatkan casing pada dinding formasi. Dengan terhubunganya lapisan formasi dengan permukaan melalui lubang hasil pengeboran ini maka kandungan minyak bumi di dalam perut bumi dapat dimanfaatkan secara komersial dalam jumlah yang ekonomis.

Operasi pengeboran merupakan kegiatan di kawasan terbatas dengan jumlah investasi yang besar. Kegiatan ini melibatkan investasi padat modal dengan peralatan teknologi tinggi dan manusia-manusia yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. Para personil yang bekerja di pengeboran harus memiliki pengetahuan yang mendalam, pengalaman di bagian yang menjadi kekhususannya, dan memperhatikan keselamatan kerja sebagai hal yang paling utama. Keselamatan kerja akan berpengaruh positif pada keberhasilan proyek dengan tidak terhentinya proses pengeboran, serta berpengaruh pada citra perusahaan minyak bumi dan gas di mata pemangku kepentingan (pemerintah, pemegang saham, investor, masyarakat sekitar, dan pemerhati lingkungan).

Gb. Proses pengeboran di sebuah ladang minyak

Untuk lebih jelasnya sebelum ke pengeboran kita mundur sejenak untuk melihat proses-proses yang dilaksanakan untuk mengetahui adanya perangkap di bawah permukaan yang berisi cadangan minyak bumi dan gas. Proses tersebut meliputi:

1. Survei oleh ahli geologi

Ruang lingkup geologi minyak dan gas bumi adalah geologi batuan lunak (soft-rock geology) yang mempelajari batuan sedimen untuk mencari minyak dan batu bara yang erat kaitannya dengan batuan sedimen. Geologi mengkaji batuan sedimen dan semua faktor yang menentukan cara terdapatnya, penyebaran, dan cara berakumulasinya minyak dan gas bumi di kerak bumi. Dari hasil singkapan tersebut lalu dibuatkan petanya untuk menentukan tempat terbaik untuk melakukan pengeboran.Geologi migas meliputi geologi permukaan dan bawah permukaan.

Menurut Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (http://iatmismmigas.wordpress.com/2011/12/22/eksplorasi-minyak-bumi/), untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini disebut kajian geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

a. Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale). batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.

b. Tekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

c. Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

d. Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

e. Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

f. Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.

Gb. Akumulasi geologis: A) Anticline trap, B) Fault trap, C) Unconformity trap, and D) Stratigraphic trap.

Gb. Struktur perangkap

2. Seismik

Proses ini bertujuan untuk mencari kandungan minyak ataupun gas bumi dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap kembali oleh sensor. Dari data proses perambatan gelombang ini akan diolah untuk mendapatkan informasi lapisan tanah yang dapat dimanfaatkan kandungan minyak dan gas buminya. Untuk melakukan proses seismik di kedalaman laut digunakan kapal survei dengan peralatan sonar.

Gb. Seismik daratan

Gb. ANSIR vibrator seismic energy source “Brolga” – IVI Birdwagon Mk 4b with Hemi-60 vibrator, 60,000 pounds pressure. Usually 3 in line are used for routine deep seismic profiling.

 

Gb. Seismik lautan

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Sistem Reproduksi Pada Manusia – Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
 

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
A. Organ Reproduksi pada Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran kencing.
B. Organ reproduksi pada Perempuan
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.
C. Proses Reproduksi Manusia
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma (spermatogonia) yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat menghasilkan sperma sepanjang hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya satu sperma saja yang dapat membuahi ovum.
Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis. Oogenesis terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang secara berurutan akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah ovum. Ovum yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium.
Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum akan mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki jarak 28 hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan ovum oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim.
D. Penyakit pada Sistem Reproduksi
Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus. Bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi terutama organ reproduksi pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau merupakan salah satu gangguan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga menimbulkan kanker rahim.
Namun pada umumnya penyakit kelamin yang mematikan disebabkan oleh sikap hidup manusia seperti seks bebas dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik. Penyakit tersebut antara lain adalah HIV, sipilis dan gonorhoe.
Virus yang sampai saat ini sangat ditakuti dan meyebar melalui alat reproduksi adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merupakan virus yang menyebabkan hilangnya sistem kekebalan tubuh. Kerusakan yang disebabkan virus HIV akan menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
Sipilis merupakan penyakit kelamin yang sangat ganas, sehingga sering disebut dengan penyakit raja singa. Sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sipilis biasanya menyebar melalui hubungan intim, melalui luka atau selaput lendir. Penyakit ini ditunjukkan dengan penurunan berat badan, sakit kepala, demam, kelainan pada kulit yang menular, kelainan pada mata, hati, tulang, saraf, dan getah bening.
Walaupun penyakit ini sangat ganas dan menyerang hampir semua alat tubuh, namun masih dapat diobati. Pengobatan sipilis dilakukan dengan pemberian antibiotik penisilin. Jika tidak diobati penyakit ini akan menyebabkan kematian.
Gonorhoe merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae. Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya nanah dari alat kelamin. Pengobatan penyakit gonorhoe dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin atau kanamisin.

Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif

Bagian-bagian bunga sempurna

Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif – Perkembangbiakan secara generatif (kawin) dilakukan melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Pembuahan adalah proses meleburnya sel sperma dan sel telur. Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan terjadi pada bunga dan biji.

a. Bagian-bagian bunga
Bunga adalah bagian tumbuh-tumbuhan yang paling indah. Kecantikan bunga tidak hanya menarik perhatian manusia, tetapi juga hewan. Bunga memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda. Bagian-bagian bunga yang terdapat pada bunga sempurna.
1) Tangkai bunga
Tangkai bunga adalah bagian yang menghubungkan bunga dengan batang tumbuhan. Bagian ujung tangkai bunga membesar membentuk dasar bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
2) Kelopak bunga
Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi bunga saat masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka saat mekar. Setelah mekar, letak kelopak bunga berada di bagian luar mahkota bunga sebelah bawah.
3) Mahkota bunga
Mahkota bunga adalah bagian bunga yang paling indah dengan warna yang menarik, Fungsi mahkota bunga adalah melindungi putik dan benang sari ketika kuncup.
4) Benang sari
Benang sari adalah alat kelamin jantan pada bunga. Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Di dalam kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari (sel kelamin jantan).
5) Putik
Putik adalah alat kelamin betina pada bunga. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik, bakal buah, dan bakal biji. Putik berbentuk seperti botol yang lehernya panjang. Kepala putik terletak pada bagian ujung. Bagian putik yang paling panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terletak di bagian paling bawah. Bakal biji terletak di dalam bakal buah. Pada bakal biji terdapat delapan inti antara lain sel telur dan calon lembaga.
6) Biji
Biji termasuk alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
Tidak semua tumbuhan memiliki biji. Hanya tumbuhan berbiji yang memiliki biji. Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua. Tumbuhan monokotil (berkeping satu) dan tumbuhan dikotil (berkeping dua). Biji terbentuk dari hasil pembuahan. Biji yang ditanam akan menghasilkan calon tumbuhan baru.
Biji terdiri atas bagian-bagian di bawah ini.
1) Kulit biji
Kulit biji adalah bagian biji yang paling luar. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung dari kondisi lingkungan yang buruk.
2) Keping biji
Keping biji terletak di dalam kulit biji. Keping biji merupakan tempat menyimpan makanan dan melindungi lembaga.

 

3) Lembaga
Lembaga adalah calon tumbuhan baru. Letak lembaga berada di dalam biji. Lembaga terdiri atas bakal akar, bakal batang, dan bakal daun.
4) Daging biji
Daging biji adalah cadangan makanan bagi lembaga. Selama akar tumbuhan baru belum tumbuh.
b. Penyerbukan dan pembuahan
Proses penyerbukan akan terjadi apabila serbuk sari jatuh di atas kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan angin, air, sinar matahari, hewan, ataupun manusia. Angin yang bertiup akan menggoyang tangkai sari. Hal ini menyebabkan serbuk sari beterbangan, kemudian jatuh. Akhirnya serbuk sari menempel di kepala putik.
Serbuk sari akan semakin ringan jika terkena panas sinar matahari. Hal ini dapat memudahkan terjadinya penyerbukan. Penyerbukan juga dapat terjadi karena bantuan manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan jenis baru.
Serbuk sari yang menempel di kepala putik akan tumbuh menjadi buluh sari. Serbuk sari akan berjalan menuju bakal biji melalui buluh sari. Setelah itu, akan terjadi pertemuan antara sperma (serbuk sari) dengan sel telur. Peristiwa inilah yang disebut dengan pembuahan. Sel telur yang dibuahi akan tumbuh menjadi biji. Selanjutnya, terjadi proses pembentukan buah. Proses ini ditandai dengan layunya mahkota bunga.
Kami siap bantu anda! Klik disini

Kami siap membantu anda, untuk berdiskusi dengan Tim Kami silahkan klik langsung profile yang sedang online. Jika jaringan sedang sibuk, disebabkan sedang melayani pelanggan lain. Untuk respon cepat selanjutnya kirim email ke: [email protected] untuk pelayanan via Help Desk

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Eva Arlinda- Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Andini - Head office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda- Head OfficeAccount Executive

halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Maaf bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Andini - Head officeAccount Executive

Halo bapak/ibu ada yang bisa saya bantu? 00.00