Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Peneliti Tindakan Kelas atau dalam bahasa inggrisnya Classroom Action Research yang terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian sendiri merupakan kegiatan untuk mencermati suatu objek dengan menggunakan metodologi tertentu dan bertujuan untuk memperoleh data yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal. Tindakan adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. sementara itu penelitian tindakan dapat didefinisikan sebagai studi sistematis dari upaya meningkatan praktik pendidikan oleh sekelompok partisipan dengan cara tindakan praktis mereka sendiri dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh tindakan tersebut (Hopkin dalam Emzir, 2008:234). Dalam konteks pendidikan, berarti PTK merupakan tindakan perbaikan guru dalam mengorganisasi pembelajaran secara sistematik untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Penelitian ini berkaitan dengan persoalan siswa dan guru, maka guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas harus mengetahui permasalahan siswa terhadap sulitnya pembelajaran sehingga siswa tersebut (mayoritas ) dalam kelas masih mendapat nilai dibawah standar yang diinginkan.

Jika sudah ditemukan topik pembelajaran atau kompetensi dasar yang sulit dikuasai siswa, guru perlu mencari solusi baik yang berkaitan, strategi, metode, maupun media pembelajaran. Misalnya siswa yang mengalami kesulitan pembelajaran membaca intensif, menulis cerita pengalaman pribadi sehingga mayoritas pembelajaran membaca intensif selalu mendapat nilai dibawah standar. Guru yang mengalami pembelajaran seperti itu harus mencari solusi pembelajaran dengan cara membaca referensi tentang “pembelajaran membaca intensif” dan strategi pembelajaran”.

Dalam menyusun penelitian tindakan kelas diatas dalam prosedur pembelajaranya. hal yang perlu dilakukan oleh siswa sebagai berikut:

  1. Penjelasan tentang materi, masalah yang harus dipecahkan, cara pemecahan masalah, bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dan waktu penyelesaianya
  2. Siswa membentuk kelompok kerja didalam kelas, membaca secara cepat agar mendapatkan gambaran, fakta, pendapat dan pertanyaan tentang isi bacaan.
  3. Siswa secara kelompok bersama-sama membahas jawaban pertanyaan dan tiap-tiap anggota menulis jawaban tersebut.
  4. Siswa kembali berkumpul. Guru mengajukan pertanyaan dan salah satu perwakilan kelompok membaca jawabanya.
  5. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembahasan materi tersebut.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas diatas pembelajaran dengan strategi tersebut dapat membuat siswa menjadi  cerdas dan tanggap dalam proses pembelajaran. Cara belajar seperti inilah yang diharapkan untuk dapat membuat pola pikir siswa menjadi cepat tanggap dalam belajar dan kemungkinan semua siswa mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan.

Master Teacher

Master Teacher bukan istilah baru. Ini adalah bentuk bimbingan pembelajaran dengan model multi level. Dengan kata lain, ada guru yang membimbing beberapa guru. Guru yang sudah dibimbing akan membimbing guru-guru lain yang belum mendapat bimbingan.

 Model ini bisa berlaku efektif, jika jumlah bimbingan tidak terlalu banyak dan menggunakan metode demonstrasi atau praktek langsung oleh guru dilapangan sehingga dapat diterapkan ketika melakukan pembelajaran. Pelatihan guru dengan metode master teacher untuk mempersiapkan guru dalam menerapkan kurikulum baru yakni sebagai penyemangat untuk mencetak  generasi yang banyak akal dan cerdik yang terdapat didalam diri siswa. Dimana buku panduan yang diberikan kepada guru akan mengarahkan guru untuk tidak banyak berperan dikelas tetapi siswalah yang akan menggali materinya sendiri.

Semua buku termasuk lembar kerja siswa (LKS) akan disediakan oleh pemerintah dengan bantuan oprasional sekolah (BOS) seluruh sekolah mayoritas sudah memiliki fasilitas Buku Sekolah Elektronik (BSE) dimana dari buku bisa didownlod dengan menggunakan internet. Dengan adanya master teacher dapat membangkitkan daya analisa dan naluri mendidik dari kalangan guru untuk mengenali daya serap siswa agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa termasuk bagi anak yang membutuhkan pendidikan kebutuhan khusus.

Master teacher juga dapat menterjemahkan tantangan masa depan anak saat setelah lulus sekolah  menjadi pedoman pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum 2013, sehingga hard skill dan soft skill dapat dipergunakan anak sesuai dengan masa belajarnya disekolah dan keterampilan  dalam menggunakan oprasional komputer atau media teknologi dapat dijadikan media sumber belajar guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

Master teacher lah yang akan menjadi panduan penting untuk para guru dalam melakukan pembelajaran bagi siswa dan master teacherlah yang dapat meyakinkan para guru selaku pelaksana bahwa kurikulum 2013 dapat dilaksanakan secara optimal.

 

Metode Pembelajaran Guru

Pada dasar nya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah seseorang yang dianggap dewasa dengan memiliki segala kemampuan untuk dapat mengubah pola pikir anak dari tidak tahu menjadi tahu. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melakukan pengajaran di dalam kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi seorang siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian guru juga harus menerapkan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik siswa atau  peserta didiknya.

Dari tiap-tiap kelas kemungkinan memiliki metode pembelajaran yang berbeda-beda dan untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan metode pembelajaran dalam mengajar. Metode pembelajaran yang sering diterapkan dalam pembelajaran yaitu metode menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep diantaranya :

  1. Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah metode yang diterangkan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok orang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya ispirasi bagi pendengar terutama siswa atau peserta didiknya.

  1. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang atau lebih untuk berinteraksi dengan saling bertukar pendapat atau saling mempertahankan pendapat dalam memecahkan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitian, dibandingkan metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan pola pikir dan pemahaman anak dalam konsep keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, metode diskusi ini hasilnya akan lambat dibandingkan penggunaan metode ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif dalam meningkatkan kuantitas pengetahuan anak.

  1. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan cara seorang siswa memperlihatkan keseluruh kelas suatu proses bekerjanya suatu alat dengan cara di praktekan didepan kelas, misalnya cara menjawab soal dengan menggunakan benda yang akan dipakai dalam menjawab sebuah pertanyaan dengan disertai penjelasan.

  1. Metode resitasi

Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri pengetahuan ini akan dapat di ingat lebih lama oleh peserta didik dan akan memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Dan Masih banyak lagi metode yang diterapkan dalam pembelajaran siswa atau peserta didik dalam menerapkan konsep dan metode pembelajaran. karena kualitas pendidikan anak berasal dari kualitas guru dalam pengajaran.

Mendikbud: Penambahan Volume Belajar Kurikulum 2013 Dihitung Per Minggu

Jakarta, Kemendikbud— Sejak diterapkan, Kurikulum 2013 memberikan penambahan jam belajar bagi setiap jenjang pendidikan. Kewenangan untuk menjalankan kebijakan ini diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur penambahan volume belajar bagi peserta didik.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, meskipun kebijakanya diserahkan ke daerah, perimbangan penerapan penambahan jumlah jam belajar dihitung setiap minggu. “Penambahan itu berlaku untuk per minggu, bukan per hari,” kata mendikbud usai membuka acara Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Anak Usia Dini Berprestasi 2014, di Bandung, Minggu (10/8). Penambahan jam belajar di setiap jenjang adalah sebanyak tiga sampai dengan enam jam untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Sekolah Menengah Kejuruan.

Mendikbud mencontohkan pada kelas satu sampai dengan tiga SD, jumlah jam belajar yang ditambah adalah empat jam pelajaran. Sehingga secara keseluruhan, peserta didik yang awalnya mendapat 26 jam pelajaran setiap minggu maka akan bertambah menjadi 30 jam. Penambahan empat jam belajar ini bukan berarti diberlakukan untuk empat jam dalam satu hari. Tetapi, enam jam dibagi ke dalam lima atau enam hari masuk sekolah, dengan lama belajar untuk setiap jam belajar sebanyak 45 menit . “Jadi, empat jam itu untuk empat jam pelajaran, bukan empat jam dikalikan 60 menit.”ucapanya.

Mendikbud mencontohkan, pada kelas satu sampai dengan tiga SD, jumlah jam belajar yang ditambah adalah empat pada penambahan jam belajar yang lebih panjang. Menteri Nuh menjelaskan kelas empat sampai dengan enam SD akan mendapat penambahan jam belajar sebanyak enam jam. Sehingga, peserta didik kelas tersebut akan belajar selama 34 jam seminggu, dari 28 jam pelajaran sebelumnya. “ketika ditambahkan penambahan enam jam itu diecer dalam lima hari dengan lama belejar untuk setiap jam adalah 45 menit” jelasnya.

Dengan perhitungan total jam belajar tadi, Menteri kelahiran Surabaya ini berharap bagi sekolah yang pembelajaranya selama ini berlangsung selama ilma hari, dapat tetap melakukan seperti biasa yaitu Senin-Jumat.”Tadinya pulang dengan jam 12 atau jam 1, dengan waktu 45 menit untuk tiap jamnya. Kemudian, ditambah hanya setengah jam-an,” tutupnya (Gloria Gracia)

 

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/

 

Kemdikbud Apresiasi Komunitas Adat Peduli Pendidikan

Jakarta, Kemdikbud — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, atas nama Kemdikbud mengapresiasi kepedulian yayasan komunitas adat terhadap masyarakat adat yang ada di wilayah terpencil. Apresiasi tersebut disampaikan Wamendik pada acara deklarasi Jaringan Pendidikan Komunitas adat (JaPKA) yang dilakukan oleh perwakilan tiga masyarakat adat dari Kabupaten Mentawi Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Jambi, di Taman Ismail Marzuki, Selasa ( 12/08 ).

“Apresiasi yang luar biasa untuk komunitas-komunitas ini. Karena pada dasarnya pemerintah tidak akan sanggup kalau harus melakukan upaya mencerdaskan anak bangsa tanpa bantuan masyarakat,” Katanya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional “Mewujudkan Kemerdekaan Bidang Pendidikan Bagi Komonitas Adat” di Taman Ismail Marzuki. Selasa (12/08 ).

 Sebelum hadir dalam seminar ini, Wamendik mengaku telah terlebih dahulu berkunjung ke Desa Adat Rimba di Bukit Buabelas di provinsi Jambi untuk melihat langsung proses pembelajaran yang ada diwilayah tersebut. Daerah yang sangat terpencil dan jauh dari berbagai fasilitas ini ternyata telah menerapkan Kurikulum 2013. Komunitas yang bekerja untuk masyarakat  adat di Bukit Dua Belas Jambi ini adalah Yayasan KKI-Warsi.

Wamendik Musliar mengatakan, masyarakat Rimba sudah mengerti pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak di dalam desa adat tersebut. Namun mereka berharap agar anak-anak dari desa tersebut tidak keluar dari desa untuk mengenyam pendidikan formal di kota. “Untuk menjembatani keinginan masyarakat tersebut kami sedah berkoordinasi dengan Universitas Jambi, khususnya fakultas keguruan agar mahasiswanya dapat melakukan kuliah, lapanganya di Bukit Duabelas Jambi,” katanya.

Demikian pula untuk dua komunitas adat lainya yaitu Yayasan Citra Mandiri yang bekerja untuk masyarakat adat di Kepulauan Mentawai, dan Yayasan Merah Putih Palu  yang bekerja untuk masyarakat adat Tau Taa Wana di Kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah. Wamendik juga menyempaikan apresiasinya.

Deklarasi dilakukan oleh perwakilan desa adat dan dibacakan dalam bahasa daerah adat masing-masing. Isi dari deklarasi tersebut adalah komitmen untuk mewujudkan kemerdekaan bidang pendidikan bagi komunitas adat. Selain deklarasi dan seminar, dalam kesempatan ini juga ditampilakan ragam kesenian yang berasal dari desa adat. (Aline Rogeleonick)

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/

Mahasiswa Universitas Indonesia Kalahkan Harvard

Mahasiswa Fakultas hukum universitas Indonesia (FHUI) menyabet prestasi gemilang. Mereka menjadi jawara di ajang the 21st Willem C Vis International Commercial Arbutration Moot (Vis Moot). Prestasi itu diraih dengan menyisihkan 291 univeritas ternama dari 67 negara. Sebut saja seperti Yale Universitu, Harvard University, University Collage London, King’s  College London, Leiden University dan University of Washington.

Kompetisi bergengsi ini merupakan ajang pembuktian bagi para mahasiswa yang menjadi  calon adyokat. Mereka melakukan simulasi layaknya ruang persidangan. Acaranya digelar 6 April 2014 di Praha Republik Cheko. “ini bukan teori Betul-betul praktek ada kasus lalu dipelajari dan diperdebatkan, “ kata Farida Haryoko Kepala Kantor Komunikasi UI. 25 April 2014.

Tim FHUI bukan hanya menang di satu ajang kompetisi. Mereka juga meraih posisi 2 dalam The 4th Budapest (CEU) Vis Pre-Moot and  conference on International Commerical Law and Arbitration, 9 April 2014 di Budapest, Hungaria, serta mendapat Honorable Mention of Frederic Eisemann Award. Tim ini terdiri dari 5 mahasiswa FHUI. Mereka adalah Jeremiah Purba mahasiswa FHUI angkatan 2010, Artika Nuswaningrum mahasiswa angkatan 2013, Putri Meisita Kusuma mahasiswa FHUI angkatan 2010, Keiza Minar Paladina mahasiswa FHUI angkatan 2012, dan Asri Rahimi mahasiswa FHUI angkatan 2011, sebagai individu, Asri Rahmi juga membawa pulang Hanorable Mention of Martin Domke Award, 17 April 2014. Dia terpilih sebagai oralist terbaik pada ajang yang berlangsung di Wina Austria.

Menurut Farida, Tim FHUI selama dua tahun terakhir selalu masuk dalam jajarann 64 fakultas hukum terbaik dunia. Prestasi tim kali ini akan makin mengukuhkan nama besar UI. Sebab Willem C Vis International Commerical Arbitration Moot merupakan ajang kompetisi arbitrase internasional terbesar dan paling bergengsi di dunia.

Sumber : m.dream.co.id

 

 

Kami siap bantu anda! Klik disini

Kami siap membantu anda, untuk berdiskusi dengan Tim Kami silahkan klik langsung profile yang sedang online. Jika jaringan sedang sibuk, disebabkan sedang melayani pelanggan lain. Untuk respon cepat selanjutnya kirim email ke: [email protected] untuk pelayanan via Help Desk

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Eva Arlinda- Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Andini - Head office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda- Head OfficeAccount Executive

halo bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Maaf bapak/ibu adakah yang bisa saya bantu? 00.00

Andini - Head officeAccount Executive

Halo bapak/ibu ada yang bisa saya bantu? 00.00